Surabaya (beritajatim.com)--Sebanyak 40 mahasiswa dan
mahasisiwi Sekolah Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA
AWS) melakukan kunjungan ke kantor media online beritajatim.com di Jl.
Ciliwung No. 65 Surabaya, (13/1/2015) pagi.
Dalam kunjungan
ini, para mahasiswa jurusan jurnalistik, semester III dan dosen
pembimbing mata kuliah Komunikasi Massa, mendapat banyak pengetahuan
tentang pengelolaan redaksional maupun aspek lainnya dari media online
beritajatim.com.
Ismoyo Herdono, Dekan STIKOSA AWS yang
membimbing mahasiswa mengatakan bahwa kunjungan ke beritajatim.com ini
dilakukan, karena pihaknya ingin tahu secara langsung operasional
pengelolaan media online.
"Kami ingin mengetahui bagaimana
proses produksi berita dari reporter hingga diedit oleh redaktur
kemudian dimuat di website beritajatim.com," katanya.
"Keakuratan berita media online sama dengan media yang lain, terpecaya
dan sesuai dengan realita," ujar Dwi Eko Lokononto, pemimpin redaksi
beritajatim.com. Dalam kinerjanya sehari-hari, media online tunduk dan
konsisten dengan berbagai regulasi tentang pers di Indonesia, seperti UU
Nomor 40/1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan produk hukum
lainnya.
"Kekuatan media online makin tergambarkan secara
nyata dalam Pileg dan Pilpres 2014 lalu. Selain itu, perkembangan
pembaca dan pengunjung media online dari waktu ke waktu luar biasa,"
kata Ainur Rohim, penanggung jawab beritajatim.com.
Karena itu,
tambahnya, proses dan hasil produksi berupa berita di media online
beritajatim.com harus memperhatikan aspek keseimbangan, akurasi,
kelengkapan data, dan cover both side. "Pembaca makin kritis dan aktif,
kita mesti menerapkan jurnalisme yang taat asas dan prudent," tambahnya.
Saat sesi dialog, mahasiswa STIKOSA AWS sangat antusias.
Sejumlah pertanyaan muncul, baik menyangkut aspek kinerja teknis
redaksional, iklim persaingan antarmedia online, strategi mempertahankan
eksistensi media online di Jatim, dan lainnya.
"Selain kerja
keras dan konsisten dalam bekerja, reputasi serta kredibilitas yang baik
dari pengelola media sangat menentukan bertahan atau ambruknya dari
bisnis media online. Ini jenis media baru yang membutuhkan kreatifitas
dan inovasi untuk mempertahankan hidupnya dan mengembangkannya di masa
depan," tandas Dwi Eko. [aii/air]