Blangkejeren,alabaspos.com-Tidak seperti biasanya,sejak 1 agustus 2013
lalu,hampir seluruh rumah penduduk di Kabupaten Gayo Lues terutama
dikawasan Kota Blangkejeren,dimeriahkan dengan kibaran bendera merah
putih,sehingga suasana kota Blangkejeren benar benar sedang memperingati
jelang HUT Kemerdekaan RI.
"kami sendiri tidak tahu kenapa masyarakat ramai ramai memasang bendera merah putih disetiap rumah,kami lihat mereka sudah memasang dan menaikkan bendera merah putih,kami juga tidak mau ketinggalan untuk memasang dan menaikkan bendera merah putih,nanti kalau tidak dipasang kita dianggap tidak cinta pada tanah air Indonesia,sebab Gayo Lues ini masyarakatnya sangat mencintai NKRI,terlepas dari ramainya masalah bendera bulan bintang,merah putih masih menjadi harga mati bagi masyarakat Gayo Lues" ujar Soleh 40 tahun warga Blangkejeren.
Hal senada juga disampaikan beberapa warga lainnya di kecamatan Dabun Gelang maupun di kecamatan Blang pegayon ketika alabaspos menyelusiri dua Kecamatan ini.
Kebanyakan warga mengaku tidak mendapat perintah dari siapapun untuk memasang dan menaikkan merah putih,hanya karena melihat warga lain merekapun serempak memasang merah putih didepan rumahnya.
"saya juga heran biasanya memasang merah putih itu saat mendekati peringatan HUT Kemerdekaan RI,namun kali ini sedikit agak berbeda,cuma dari kabar yang saya dengar akan ada rencana untuk menaikkan bendera bulan bintang pada 15 Agustus ini,mungkin kegiatan ini untuk mengantispasi itu,sehingga masyarakat Gayo Lues ini cepat cepat mendahulukan menaikkan merah putih"ungkap Junaidi 34 tahun warga Blangkejeren.
Dan seperti biasanya di Gayo Lues jika masyarakat sudah menaikkan merah putih didepan rumahnya,kebanyakan tidak lagi mencopot atau menurunkan bendera merah putih itu,bahkan hingga berbulan bulan sehingga benderanya rusak"untuk apa diturunkan biarkan saja kan itu lambang NKRI dan kebanggan kami,kan tidak salah jika bendera itu tetap berkibar didepan rumah kami,kalau rusak kami ganti dengan baru"ujar warga yang tidak mau dituliskan namanya.(azl)
"kami sendiri tidak tahu kenapa masyarakat ramai ramai memasang bendera merah putih disetiap rumah,kami lihat mereka sudah memasang dan menaikkan bendera merah putih,kami juga tidak mau ketinggalan untuk memasang dan menaikkan bendera merah putih,nanti kalau tidak dipasang kita dianggap tidak cinta pada tanah air Indonesia,sebab Gayo Lues ini masyarakatnya sangat mencintai NKRI,terlepas dari ramainya masalah bendera bulan bintang,merah putih masih menjadi harga mati bagi masyarakat Gayo Lues" ujar Soleh 40 tahun warga Blangkejeren.
Hal senada juga disampaikan beberapa warga lainnya di kecamatan Dabun Gelang maupun di kecamatan Blang pegayon ketika alabaspos menyelusiri dua Kecamatan ini.
Kebanyakan warga mengaku tidak mendapat perintah dari siapapun untuk memasang dan menaikkan merah putih,hanya karena melihat warga lain merekapun serempak memasang merah putih didepan rumahnya.
"saya juga heran biasanya memasang merah putih itu saat mendekati peringatan HUT Kemerdekaan RI,namun kali ini sedikit agak berbeda,cuma dari kabar yang saya dengar akan ada rencana untuk menaikkan bendera bulan bintang pada 15 Agustus ini,mungkin kegiatan ini untuk mengantispasi itu,sehingga masyarakat Gayo Lues ini cepat cepat mendahulukan menaikkan merah putih"ungkap Junaidi 34 tahun warga Blangkejeren.
Dan seperti biasanya di Gayo Lues jika masyarakat sudah menaikkan merah putih didepan rumahnya,kebanyakan tidak lagi mencopot atau menurunkan bendera merah putih itu,bahkan hingga berbulan bulan sehingga benderanya rusak"untuk apa diturunkan biarkan saja kan itu lambang NKRI dan kebanggan kami,kan tidak salah jika bendera itu tetap berkibar didepan rumah kami,kalau rusak kami ganti dengan baru"ujar warga yang tidak mau dituliskan namanya.(azl)
