Gabung ! Bersama Kami... DPP PWOI | Tentang Kami | Kontak Kami | Sign Up | Sign In

Senin, 05 Agustus 2013

Aneh Tapi Nyata, Gula Langka di Daerah Free Port Kota Sabang

MOKI – Sabang,
Belum diketahui kemana ratusan ton gula pasir yang selama ini didatangkan dari luar negeri ke Sabang, sehingga kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (Free Port) ini, sampai terjadi kelangkaan gula pasir. Padahal baru sebulan lalu ratusan ton gula dibongkar di dermaga internasional Teluk Sabang.
                   
Masyarakat Pulau Weh Sabang dalam beberapa hari terakhir sangat sulit untuk mendapatkan gula pasir, toko-toko dan grosir di kota Sabang tidak ada lagi yang menjual gula belum diketahui kemana gula yang melimpah-ruah hilang dari pulau yang berpenduduk 36 ribu jiwa itu.
Usman (50) warga kota Sabang kepada MOKI Rabu (03/0713) mengatakan bahwa dirinya sudah mengelilingi kota Sabang untuk mendapatkan gula pasir, namun semua toko dan glosir tidak ada lagi yang menjual. Menurut keterangan pedagang kota Sabang sebut Usman, tidak satu pedagang yang  menjual gula., kata Usman.
Menurut dia masyarakat tidak meyangka kalau di Sabang bisa kehabisan gula pasalnya, setiap bulan importir mendatangkan kebutuhan hidup tersebut dari luar negeri. Apakah benar-benar hilang diseludupkan oleh orang-orang yang mencari keuntungan pribadi, ataukah permainan pedagang sendiri sebab bulan suci ramadhan sudah didepan mata.
“Kami masyarakat Sabang tidak menyangka bahwa Sabang yang merupakan daerah pemasok gula terbesar bisa kehabisan, nah apakah gula yang selama ini yang berada di Sabang diseludupkan oleh orang-orang yang mencari keuntungan pribadi, ataukan permainan pedagang sendiri”., sebutnya.
Dia berharap agar Pemerintah Kota (Pemko) Sabang tidak berlipat tangan tanpa melakukan apapun, seharusnya dilakukan operasi pasar, atau membuka pasar  murah untuk membantu rakyat. Oleh kerena itu kami meminta kepada Pemko Sabang segera turun ke pasar guna mnelihat apa yang sedang dialami rakyatnya.
“Kami rakyat kecil tidak meminta banyak kepada pemerintah, minimal dilakukanlah operasi pasar dan membuka pasar murah, konon lagi bulan suci ramadhan sudah didepan mata. Dengan baru saja harga minyak dinaikan,ditambah lagi cuaca yang terus ektrim untuk mencari rezeki ke laut belum bisa, jadi kemana kami harus mengadu”., ujar.
Hasil investigasi MOKI dalam kota Sabang semua toko yang dikonfiormasi pedagang mengakui gula pasir sejak dua hari lalu sulit didapatkan, sehingga mereka tidak dapat menjual gula. Bahkan mereka sudah mencoba mengorder dari kota Medan, namun sampai hari ini pesanannya belum juga tiba.
Toko  Riang yang merupakan gosir terbesar di kota Sabang saat ditanya mengaku tidak menjual gula dikarenakan tidak ada persediaan, sedangkan di gudang-gudang tempat penyimpanan gula asal luar negeri sekarang ini sudah kosong. Setiap pengunjung ke tokonya menanyakan gula tetapi apa yang harus kami jual sementara gula sulit kami dapatkan., katanya.
Hal yang sama juga disampaikan pemilik mini market Kasimura  Anlin, menurutnya dia bukan tidak menjual gula tetapi barangnya yang tidak ada. Mereka sudah mencari kemana-mana namun tidak ditemui padahla, masyarakat sangat membutuhkan hal itu terbukti setiap yang belanja ditempatnya menanyakan gula., sebuit dia.
(Jalaluddin Z.Ky) 
Share this article now on :
 
PWO SULSEL | PWO BANDUNG | PWO BENGKULU | PWO SEMARANG | PWO BANTEN